Oh selendang.... kini kau jauh berbeda.....
Waktu aku kecil di sisiku kau selalu ada
Saat aku kedinginan kaupun membalutku
dengan lembut kurasakan bagai sutra
Kini sampai aku dewasa kaupun tetap setia
dengan iklas dan rela kugunakan
untuk membasuh air mata,
OH selendang tua.... sepertinya aku tak rela
bila engkau robek dan lusuh karna usia
Andaikan bisa ingin ku sulam engkau
dengan benang - benang cinta
Akan aku cuci engkau walau harus dengan air mata
Karna ku ingin engkau tetap kuat dan bercahaya
Ku ingin slalu mendekapmu wahai selendang tua...
Walau kusam warnamu tapi tak mengapa
Meski kau tak sempurna
bagiku sungguh kau bermakna tiada duanya.
Baca Selengkapnya......
Sedari kecil pasti kita sudah mengenal dengan itu yang namanya tomat, atau yang di kenal dengan bahasa latin "Solanum licopersium" karna ibu ibu kita pasti sudah sering menggunakan nya semisal untuk sambal, bumbu sayur asam maupun lalapan untuk menu sehari - hari.
Buah tomat memang mudah didapat dan harganyapun cukup terjangkau, maka tidaklah heran bila banyak yang mengkomsusinya dengan berbagai cara, salah satunya di ulang jadi juz, pasti rasanya enak, khas dan segar sekali apalagi kalau di nikmati saat cuaca panas.
Baca Selengkapnya......
Kau tau betapa aku masih sayang padamu
Namun apa daya kenangan itu semua sudah berlalu
Ingin ku teriak memanggil namamu, namun lidahku terasa kelu
Semuanya hanya terhenti di tenggorokanku
Lalu...............................
Apa guna kau membangun menara cinta
Bila untuk kau tinggalkan begitu saja
Selayaknya kita harus saling menjaga
Ku tak ingin semuanya lenyap dengan sia - sia
Langit biru semakin indah dengan hadirnya bintang bintang
Namun hatiku terasa kelam dan kesepian, kenapa kau menghilang?
Mungkinkah ombak kecil tlah membuat sampan itu karam di tengah lautan?
Kenapa kau tak setegar karang yang tetap angkuh walau di terjang badai gelombang
Kini pikirankupun jauh menerawang dan melayang - layang
Yaaa..... ku tetap berpegang pada janji
Ku akan setia menanti engkau kembali
Biarlah saat ini ku meghibur diri dengan puisi - puisi.
Baca Selengkapnya......
Nasib kadang tak sejalan dengan harapanku
Kadang ku menjerit dalam hatiku
Sungguh ku ingin bertanya padamu
Adakah engkau peduli dengan mauku.......?
Aku tau begitu berat beban hidupmu
Dan aku tau perhatianmu tak harus hanya untuk ku
Yaaa.... engkau memberi kasih sayang,
dan juga tlah berkorban untuk ku
Namun kadang engkau juga membuatku pilu
Teganya engkau membohongiku....
Hingga senja yang indah itupun menjadi kelabu
Tapi tak apalah, percayalah padaku......
Bagaimanapun aku tetap mencintaimu.......
Menyayangmu, menyanjungmu.....
Sampai akhir hayatku........
Puisi ini aku tulis kala aku sedikit kecewa ama orang tua, aku tau memang tak seharusnya sebel ama ORTU yaaaaaaa, namanya juga manusia biasa kan tak sempurna, begitupun aku yang masih buuuuaaaaaaanyak kekurangan.
"Sempurna itu hanya yang Maha Kuasa" setelah kusadari tiada guna ku kecewa ama mereka, ku pikir malah nambah dosa aja. Makanya di akhir bait puisiku ada kata "Ku tetap mencintaimu, menyanyangimu, menyanjungmu sampai akhir hayatku". Dari relung hati yang paling dalam ku berkata Ya Alloh ampunilah segala dosa dosaku, jauhkanlah prangsangka buruk yang ada di hati hamba MU.
Baca Selengkapnya......